7. Ningyo
Ningyo (人形), yang bermakna profil manusia, adalah boneka
tradisional yang umumnya berupa anak-anak atau bayi, petinggi kekaisaran,
prajurit atau pahlawan, karakter dalam narasi dongeng, dewa serta setan, atau
beberapa orang dalam kehidupan keseharian orang-orang Jepang. Beberapa besar di
buat dengan cara tradisional untuk altar atau tempat keramat dirumah, untuk
hadiah pemberian resmi, atau perayaan festival seperti Hina Matsuri (pada Festival
Boneka atau Hari Anak Perempuan tanggal 3 Maret) atau Tango no Sekko yang umum
dimaksud Kodomo ni Hi (Hari Anak-Anak atau Hari Anak Laki-Laki tanggal 5 Mei).
Sebagian didesain sebagai kerajinan lokal untuk dibeli oleh peziarah ke kuil
atau perjalanan yang lain sebagai oleh-oleh. Boneka Wisuda SMA
Pada sekitaran th. 1000, sebagian type boneka telah di buat.
Anak-anak perempuan bermain boneka dengan tempat tinggalnya, ibu-ibu bikin
boneka pelindung dengan harapan selalu membuat perlindungan anak-anaknya dan
cucu-cucunya, upacara keagamaan juga memakai boneka, untuk mengambil dosa dari
orang yang disentuhkannya.
Mungkin saja saja pembuat boneka profesional pertama kalinya
adalah beberapa pemahat/pematung dari kuil, yang pakar untuk bikin patung kayu
yang melukiskan anak-anak (boneka Saga). Ketrampilan bikin seni memakai
komposisi kayu serta pahatan kayu, pernis sebagai “kulit” putih mengkilap yang
dimaksud gofun, dan kain tekstil yang indah, lalu jadi meluas.
8. Musha
Adalah boneka prajurit yang umumnya terbuat berbahan yang
serupa dengan boneka Hina, namun dengan konstruksi yang lebih kompleks, karna
mewakili lelaki (atau perempuan) yang duduk di kursi, berdiri, atau menunggangi
kuda. Pakaian baja, helm, serta senjatanya terbuat dari kertas yang dipernis,
umumnya dengan aksen logam. Tak ada set yang khusus untuk boneka ini, dapat
terbagi dalam Kaisar Jimmu, Permaisuri Jingu dengan perdana menteri Takenouchi
yang membawa putra kaisar yang baru lahir, Shoki si Penumpas Setan, Toyotomi
Hideyoshi serta jenderalnya dan tea-master, serta profil dari narasi dongeng,
seperti Momotaro, Anak Buah Persik atau Kintaro, Anak Emas.
9. Ichimatsu
Boneka Ichimatsu mewakili anak lelaki atau perempuan yang
besarnya seimbang serta dilapis sewarna dengan warna kulit serta sepasang mata
kaca. Pada awalnya Ichimatsu dinamakan oleh seseorang aktor Kabuki sesudah era
18, serta mewakili bentuk manusia dewasa, namun mulai sejak akhir era 19 arti
ini diberikan ke boneka anak-anak. Boneka anak kecil dengan ekspresi nakal
adalah yang paling popular diakhir era 19 serta dimuka era 20, namun pada th.
1927 Pertukaran Boneka Persahabatan dilibatkan dalam pembuatan 58 boneka anak
perempuan 32″ yang menakjubkan, untuk diberikan sebagai hadian dari anak-anak
di Jepang ke anak-anak di Amerika Sertika, serta estetika dari boneka yang
menakjubkan ini memengaruhi beberapa pembuat boneka untuk bikin type anak
perempuan yang anggun, ramah, lembut dengan balutan kimono.
10. Gosho Ningyo
Gosho Ningyo umumnya adalah boneka bayi yang gemuk serta
bahagia dengan jenis yang kekanakan. Hiasan yeng meluikiskan helai kain dari
gofun dipakai di kulit putih prima boneka ini. Muka boneka ini dilukis
minimalis untuk menangkap esensi polos dari anak-anak. Museum National Kyoto
menyebutkan kalau profil putih, bulat, serta chubby ini mungkin saja di
pengaruhi oleh boneka Saga (Saga Ningyo) yang tanpa ada baju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar